Sekolah Menulis Online

Sekolah-Menulis Online

Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat

Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat

Selasa, 13 Juli 2010

Obsesi berkedok Cinta


Malam itu, bulan bersinar pucat seakan memandang penuh kepedihan pada dunia yang penuh dosa dan kekejaman. Seperti menangisi bumi yang dikotori darah orang-orang yang tak berdosa selama berabad-abad.

Perempuan itu berjalan tergesa-gesa, menembus gelapnya gang-gang yang sepi. Tidak ada orang, hanya kegelapan yang mencekam.

Tiba-tiba, saat berjalan di dekat rel kereta yang penuh semak-semak, dia seperti mendengar langkah kaki beberapa orang di belakangnya. Perempuan itu mempercepat langkahnya, berharap bisa segera berada di tempat yang aman.

Namun terlambat, dia sudah terkepung. Beberapa lelaki berjaket warna gelap sudah mengerubunginya. Suara logam dari pisau lipat yang mereka bawa terdengar menambah kengerian malam itu. Para lelaki itu tidak berkata apa-apa, namun dari yang tersirat dari gerak-gerik mereka sudah cukup untuk menyampaikan niat jahat yang tersembunyi.

Tiba-tiba ... diantara beberapa lelaki itu, dia melihat seraut wajah yang dia kenali. Seraut wajah yang sangat dia benci, dari seseorang yang sudah lama terobsesi untuk mendapatkannya.

"Kamu!!!" katanya terkejut, dengan kemarahan bercampur rasa takut. Perempuan itu tidak menyangka bahwa lelaki itu akan berbuat senekat ini.

"Iya, sayang, ini aku" kata lelaki tersebut dengan senyum menyeringai bak serigala. "Kan aku sudah bilang kita akan bertemu lagi" Lelaki tersebut mengejek penuh rasa puas.

Kerumunan binatang berwujud manusia itu makin mendekat, bau rokok dan alkohol tercium menyengat dari tubuh-tubuh mereka.

tidak lama kemudian, seiring dengan jerit putus asa yang melenking, ... yang tertelan gelap malam

Setelah itu ... malam sunyi pun kembali senyap .... seakan tidak pernah terjadi apa-apa

Keesokan harinya, koran-koran pun memberitakan kematian seorang perempuan di dekat rel kereta. Mungkin tanpa pernah bisa diketahui apa yang sebenarnya terjadi di balik semua peristiwa terkutuk malam itu.

Sahabat,

ilustrasi di atas adalah salah satu bentuk kejahatan yang bisa terjadi akibat obsesi berkedok cinta. Seorang pecinta yang sudah terobsesi dengan yang dia inginkan sudah tidak lagi bisa menggunakan akal sehatnya.

Cinta tentu tidak sama dengan obsesi walaupun obsesi bisa saja berkedok cinta. Apabila kesucian cinta sudah ternodai oleh obesesi, maka cinta itu tidak layak lagi disebut cinta.

Dalam Confusing Love with Obsession, John D. Moore, MS, CADC menjelaskan 4 tahap obsesi yang disebut Obsessive Love Wheel:

Tahap attraction atau ketertarikan:

Pada tahap awal ini, si pencinta merasakan ketertarikan yang sangat kuat pada orang yang dicintai. sang pencinta seakan tidak peduli pada adanya kemungkinan ketidakcocokan yang ada. Tahap ini sering kali disalah artikan sebagai "cinta pada pandangan pertama"

Tahap anxiety atau kecemasan:

Pada tahap ini, sang pencinta merasakan hidupnya hampa, ketakutan akan kehilangan orang yang dicintai mencekam tanpa ampun.

Tahap Obession atau obsesi:

Pada tahap ini, rasa kecemasan dan rasa takut ditinggalkan makin menjadi-jadi. Terkadang si pencinta yang sedang tergila-gila itu mondar mandir tanpa tujuan di dekat tempat kerja atau kuliah dari orang yang dia incar. Atau sekedar menikmati suasana tempat-tempat yang berkesan dan pernah dihadiri oleh orang yang dia incar.

Tahap Destruction atau kehancuran:

Pada tahap Destruction atau kehancuran, sang pencinta tidak lagi bisa mempergunakan akal sehatnya. Hawa nafsu bercampur gejolak emosi sudah mencapai puncak kegilaannya sehingga tidak lagi peduli pada apapun resiko yang dihadapi. Salah satu contoh kegilaan tersebut adalah kejahatan yang diceritakan pada awal tulisan ini. Bisa jadi, inilah yang oleh Erich Fromm sebagai unlived life yang dia sebut sebagai sumber dari segala kecenderungan untuk menghancurkan atau destructiveness.

"Destructiveness is the outcome of unlived life"

Cinta berkedok obsesi bisa membawa konsekwensi mengerikan. Mereka yang memiliki kekuatan, baik fisik ataupun finansial, bisa saja berbuat zalim terhadap orang lain, apalagi yang dia obsesikan. Namun, mereka yang lemah masih bisa berbuat zalim terhadap dirinya sendiri, dalam bentuk menyakiti diri ataupun bunuh diri. Kasus John Hinckley bisa menjadi salah satu contoh. John sangat terobsesi pada artis Jodie Foster sehingga dia sampai nekat berusaha membunuh Presiden Amerika Serikat waktu itu, Ronald Reagan.

Erich Fromm dalam the Art of Loving mengatakan bahwa cinta hakikatnya memberi dan memahami. Cinta yang benar akan menghasilkan kepedulian dan respon pada kebutuhan yang dicintai, dengan penuh rasa tanggung jawab dan penghormatan, disertai pengetahuan yang mendalam tentang yang dicintai itu. Cinta pada dasarnya adalah memberi bukan menerima, memahami bukan minta dipahami, berkorban bukan mengorbankan.

Sedangkan obsesi hakikatnya adalah keinginan untuk menguasai, bahkan cenderung pada sadisme. Erich Fromm mendefinisikan sadisme dengan "a passion to have an absolute and unrestricted control over a living being, an animal, a child, a woman or a man" (suatu hasrat untuk menguasai dan mengendalikan suatu makhluk hidup, seperti seekor binatang, seorang anak kecil, seorang wanita atau pria, secara absolut dan tanpa batas)" - dari The Anatomy of Human Destructiveness.

Cinta adalah warisan para Nabi dan orang-orang shaleh, sementara obsesi adalah warisan Iblis dan para tyrant atau diktator seperti Fir'aun, Namrudz, Hitler, Mussolini, Stalin dan sebagainya

Obsesi bisa saja berselubung cinta, namun hakikatnya bukan cinta. Bila seseorang mengaku cinta tetapi terus menerus mengejar orang yang dia "cintai" itu, maka itu bukan cinta tetapi obsesi.

Terkadang, kepada siapa seseorang bisa terobsesi sulit untuk diketahui. Akal dan logika seakan tak berdaya bagaikan ksatria yang patah pedangnya. Emosi dan hawa nafsu seakan berkoalasi menguasai ibu kota kerajaan tubuh bernama Hati/Qalbu. Dan Iblis serta anak buahnya pun tertawa terbahak-bahak, menanti pertemuan akbar dengan para pendosa di Neraka.

Ternyata, hikmah menundukkan pandangan bukan hanya agar manusia terhindar dari dosa. Lebih dari itu, menjaga pandangan dan membersihkan jiwa adalah cara-cara yang disyariatkan oleh Islam untuk menjaga ketentramaan dan ketertiban hidup manusia secara keseluruhan.

Firman Allah dalam surat An-Nur : 30

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman : "Hendaklah mereka menahan pandangannya"

Sesungguhnya, kekasihmu ada dalam diri setiap orang dan engkau selalu bisa berbuat baik pada kekasihmu melalui diri setiap orang.

Kalau kukatakan, aku cinta padamu,” sumpah yang kunyatakan, “aku mencintai kemanusiaan yang ada padamu, semua kehidupan serta diriku yang ada dan hidup padamu.” (Erich Fromm)


Referensi:

The Anatomy of Human Destructiveness - Erich Fromm
The Art of Loving - Erich Fromm
Anatomi Cinta - Komunitas Bambu

Situs:

http://www.apocatastasis.net/OccultLibrary/Art-of-Loving-Erich-Fromm.html

http://www.enotalone.com/article/2499.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Obsessive_love

4 komentar:

  1. tema ini sepertinya emang pas dengan minat mas nahar ya....

    BalasHapus
  2. @Uni Dian

    Iya uni, memang salah satu minat saya di bidang ini. trm kasih sudah komen dan maaf jawabnya telat

    BalasHapus
  3. Saya punya sahabat..shbat sya ini perempuan. Dia sekarang sedang dilema dn merasa tertekan oleh keinginan ortunya yg menjodohkannya dgn mantannya. Dulu mreka sempat pacaran slma 5 th dn ptus n yg sambung krna cwoknyabterlalu posesif dn sllu tdk mendukung shbt sya utk berorganisasi. Cwoknya merasa waktu cweknya trllu bnyk utk organisasi dr pd utk Cwoknya. Terakhir ptus krna shbt sya telat dtg k ultah si cwok gr2 dia hrs membantu temannya pentas musik karena sdh janji sbelumnya. Dn teman shbt sya ini jg cwek. Tp ktika shbt sya ini dtg membawa kue surprise utk Cwoknya, kue itu dibuang oleh si cwok di dpan tmn2 Cwoknya. Lalu si cwok jg smpat bilang ga yakin bs bhgia sm shbt sya ini. Seiring wktu brllu dn shbat sya sdh memutuskan utk move on walau sbelumnya bbrpa bln stlh ptus dia masih mengharapkan si cwok tp tdk jg ad kepastian dr si cwok, akhirnya 1th kmudian shbt sya memutuskan utk fokus k mimpinya dn membuka hti ut org lain. Tp stlh shbt sya wisuda dn pulang kampung(dlu mreka sm2 kul d jogja), si cwok kmbali mendekati shbt sya. Tp shbt sya sdh bilang tdk mencintai dy lg. Si cwok akhirnya nembung k ortunya dn shbt sya terpaksa menerima itu krna takut pd org tuanya. Kni shbt sya sangat tertekan. Krna keluarganya sngat mengharapkan mereka menikah. Dn si cwok itu tdk prnh ada utk menenangkan shbt sya, dia hnya trs memaksa shbt sya utk mengerti perasaannya tnpa mau tau prsaan shbat sya. Ap yg sebaiknya yg hrus sya lalukan utk shbat sya? Mohon bantu pencerahannya agar sya tdk salah memberi nasihat.

    BalasHapus