Sekolah Menulis Online

Sekolah-Menulis Online

Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat

Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat

Senin, 28 September 2009

Hikmah Patah Hati




Ya Tuhanku yang Maha Pengasih
Engkau sahaja pemeliharaku
Dengarkan rintahan hambaMu ini
jangan Kau biarkan ku sendiri
Agar ku dapat bahagia walau tanpa bersamanya
gantikanlah yang hilang tumbuhkan yang telah patah
kuinginkan bahagia di dunia dan akhirat
padaMu Tuhan kumohon segala

InTeam, Doa Seorang kekasih

Sahabat,

Sungguh, di dunia ini tidak ada kata terindah selain cinta. Namun, sudah tidak terhitung berapa banyak yang menderita karena kata tersebut. Bahkan ada yang memilih sakit gigi daripada sakit hati karena putus cinta alias patah hati.

Patah hati bisa jadi adalah anugerah tersembunyi yang diberikan olehNya agar hati kita yang telah mengeras dan membeku menjadi lembut dan peka pada tanda-tanda kekuasaanNya. Musim dingin tersebut adalah kesempatan bagi kita "berhibernasi" dan berkontemplasi dengan relaks sebagai bekal menghadapi kehidupan yang akan datang.

Bukan tidak mungkin, orang yang menyebabkan kita patah hati sehingga menderita, nelangsa dan sebagainya adalah "utusan"Nya yang bertugas memaksa kita kembali ke jalan yang benar, jalan yang Dia kehendaki. setelah tugasnya selesai, biarlah sang "utusan" pergi meninggalkan kita, tidak perlu kita mengejarnya. Kita tinggal meneruskan perjalanan di jalan yang Dia kehendaki, di mana kebahagiaan yang dijanjikan untuk kita menanti jika kita sabar meniti jalan lurus tersebut.

Mungkin yang perlu diperbaiki adalah pemahaman kita tentang kesenangan dan ksedihan, yang bagaikan musim semi dan musim dingin. Sehingga kita menerima datangnya musim dingin kesedihan di hati kita sebagaimana kita menerima kedatangan musim dingin di ladang pertanian kita. Saat kita tidak bisa menanam apapun di ladang tersebut.

Jika suatu saat kita menemukan cinta yang lain, mudah-mudahan saat itu kita telah menjadi pribadi yang lebih matang dan dewasa. Suatu pribadi yang lebih siap untuk mencintai dengan Cinta yang lebih banyak mendengarkan, memahami, menghargai dan memberi. Cinta yang jauh lebih sabar dan penuh kasih sayang. Cinta yang menghasilkan tabungan emosi positif yang jumlahnya tak terkira. Cinta yang terpatrikan integritas di dalamnya, yang akan menjadi benteng yang kukuh dan rumah yang nyaman bagi jiwa orang yang dicintai. Cinta yang benar-benar bisa dipercaya, tidak akan memanipulasi atau berbohong.

Jikapun kita menuntut sesuatu dari yang kita cintai, yang kita tuntut tersebut bukanlah demi kepentingan atau kesenangan pribadi namun sesungguhnya untuk kebaikan yang dicintai juga. Tuntutan yang lebih merupakan dorongan rasa tanggung jawab sebagai seorang pencinta yang menjaga kekasihnya dari segala mara bahaya. Tuntutan yang tidak disertai paksaan, yang tetap dalam koridor penghormatan kepada yang dicintai.

"The deeper that sorrow carves into your being, the more joy you can contain" demikian kata Kahlil Gibran. Kepedihan yang kita alami sesungguhnya merupakan petunjuk akan datangnya bahagia.

When God wants to give you His Wisdom and His Guidance and He finds the door of your heart locked, then He sends you an angel to break your heart so the wisdom and guidance can enter. The problem is that you chase the angel and you forget and ignore the wisdom and guidance God has given.

Sungguh, cinta adalah hal teragung yang ada di muka bumi ini dan hanya pantas untuk diberikan kepada Dia yang Kekal Abadi, yang tidak akan pernah mengecewakan para pencintaNya, disertai rasa takut dan harapan padaNya.

Sebuah nasihat untuk diri sendiri yang sedang patah hati.

Semoga bermanfaat bagi siapapun yang membaca

Inspired by: The Art of Loving, Erich Fromm dan The Prophet, Kahlil Gibran

Muhammad Nahar, SEFTer angkatan 49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar